Pernah Anda terpikir bahwa teh merupakan rahasia dalam menurunkan berat badan? Untuk laki-laki, hal ini benar adanya atau paling tidak teh tidak akan merugikan Anda.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa laki-laki yang minum lebih dari dua cangkir teh sehari memiliki ukuran pinggang yang lebih langsing dibandingkan laki-laki yang minum kopi atau jenis minuman lainnya. Tapi, hal yang sama tidak berlaku pada perempuan.
Menurut peneliti, studi-studi sebelumnya juga telah mempelajari hubungan kebiasaan minum kopi dan teh dengan obesitas. Tapi, sebelumnya belum diketahui bagaimana kebiasaan ini mempengaruhi obesitas di area perut. Kelebihan berat badan di area perut telah dikaitkan dengan sejumlah gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
"Potensi adanya hubungan antara kopi atau teh dengan obesitas di area perut tidak bisa dianggap sepele mengingat lebih dari 60 persen orang dewasa mengonsumsi minuman ini," tutur peneliti D. R. Bouchard dari Queen's University di Kingston, Ontario, seperti dikutip situs ******.com
Lingkar pinggang
Hasil menunjukkan bahwa setelah memperhitungkan faktor risiko lainnya, konsumsi kopi tidak terkait dengan obesitas di area perut pada laki-laki dan perempuan. Penggunaan gula serta pemanis buatan kelihataanya berperan penting dalam obesitas di area perut.
Pada laki-laki, penggunaan gula ke dalam teh berkaitan dengan penurunan ukuran lingkar pinggang sebesar 1 inci. Tapi, penggunaan pemanis buatan berkaiatn dengan penambahan ukuran lingkar pinggang sebanyak 2 inci.
Di antara perempuan, penggunaan susu ke dalam teh berkaitan dengan pengurangan ukuran lingkar pinggang sebanyak 2/3 inci. Tapi, perempuan yang menggunakan pemanis buatan rata-rata mengalami penambahan ukuran lingkar pinggang sebanyak 1 inci
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa laki-laki yang minum lebih dari dua cangkir teh sehari memiliki ukuran pinggang yang lebih langsing dibandingkan laki-laki yang minum kopi atau jenis minuman lainnya. Tapi, hal yang sama tidak berlaku pada perempuan.
Menurut peneliti, studi-studi sebelumnya juga telah mempelajari hubungan kebiasaan minum kopi dan teh dengan obesitas. Tapi, sebelumnya belum diketahui bagaimana kebiasaan ini mempengaruhi obesitas di area perut. Kelebihan berat badan di area perut telah dikaitkan dengan sejumlah gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
"Potensi adanya hubungan antara kopi atau teh dengan obesitas di area perut tidak bisa dianggap sepele mengingat lebih dari 60 persen orang dewasa mengonsumsi minuman ini," tutur peneliti D. R. Bouchard dari Queen's University di Kingston, Ontario, seperti dikutip situs ******.com
Lingkar pinggang
Hasil menunjukkan bahwa setelah memperhitungkan faktor risiko lainnya, konsumsi kopi tidak terkait dengan obesitas di area perut pada laki-laki dan perempuan. Penggunaan gula serta pemanis buatan kelihataanya berperan penting dalam obesitas di area perut.
Pada laki-laki, penggunaan gula ke dalam teh berkaitan dengan penurunan ukuran lingkar pinggang sebesar 1 inci. Tapi, penggunaan pemanis buatan berkaiatn dengan penambahan ukuran lingkar pinggang sebanyak 2 inci.
Di antara perempuan, penggunaan susu ke dalam teh berkaitan dengan pengurangan ukuran lingkar pinggang sebanyak 2/3 inci. Tapi, perempuan yang menggunakan pemanis buatan rata-rata mengalami penambahan ukuran lingkar pinggang sebanyak 1 inci
0 komentar:
Posting Komentar