Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dra. Erry Soekresno, Psi., M. Sc. (Ed) dalam seminar yang diselenggarakan oleh Departemen Pemberdayaan Perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa STID DI Al Hikmah di Jakarta pada Sabtu (19/6) lalu.
Dalam seminar yang mengetengahkan tema Good Mother Good Teacher itu Erry menegaskan bahwa aktivasi otak tengah hanyalah cara instan untuk membuat anak cerdas. Dan segala yang berbau instan tentunya akan membawa dampak yang tidak baik.
Pakar pendidikan dan keluarga itu lebih menyarankan penggunaan metode Multiple Intelligence atau Kecerdasan Majemuk yang diperkenalkan oleh Howard Garner sebagai pedoman untuk melejitkan potensi anak.
“Saya dan teman-teman saya yang psikolog lebih menganjurkan dan lebih memilih menggunakan model Kecerdasan Majemuk ketimbang aktivasi otak tengah yang sekarang lagi nge-trend.” Lanjutnya.
Aktivasi otak tengah memungkinkan anak untuk melihat pola, bentuk, dan warna suatu benda dengan mata tertutup atau dengan penglihatan kulit (skin vision). Pada tingkatan yang lebih lanjut, diharapkan anak dapat mengenali objek yang tersembunyi dalam kotak atau berada di balik tembok. Pada tingkatan tertinggi, kemampuan yang akan dicapai seorang anak yang otak tengahnya telah diaktivasi adalah dapat memprediksi hal-hal yang akan terjadi di kemudian hari.
Masih menurut Erry, kemampuan yang dimiliki anak yang otak tengahnya telah aktif tidak ada hubungannya dengan indra keenam atau dunia supranatural. Anak yang otak tengahnya diaktivasi akan memancarkan gelombang otak seperti halnya gelombang radar sehingga bisa mendeteksi hal-hal di sekelilingnya. Di sinilah letak masalahnya.
Dengan hanya mengenali gelombang, bahkan bau, suatu benda maka anak dapat mengenali benda tersebut. Inilah yang ‘berbahaya’ bagi anak. Hal semacam ini yang dinamakan Erry sebagai cara mencerdaskan anak model instan. Anak tidak belajar mendalam tentang konsep suatu benda. Tapi cukup dengan mencium bau dan merasakan gelombangnya, anak dapat mengenali objek yang dimaksud.
Apa yang disampaikan Erry dalam seminar yang dihadiri oleh puluhan orang itu telah kembali menyadarkan bahwa apapun namanya, termasuk aktivasi otak tengah, tidak ada cara instan untuk menghasilkan generasi tangguh yang cerdas. Selalu dibutuhkan waktu dan proses yang panjang untuk melahirkannya.
Sumber : http://ibutina.com
0 komentar:
Posting Komentar