Angga Aliya - detikFinance
Foto: Angga/detikFinance
&Jakarta - PT Jaya Agra Wattie (JAYA) membutuhkan dana sekitar Rp 1,236 triliun untuk penanaman sawit dan karet perseroan hingga tahun 2014. Dananya akan diambil dari hasil initial public offering (IPO) serta kas internal perseroan.
Penanaman lahan ini akan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini hingga tahun 2014 nanti. Perseroan yang saat ini memiliki 30.000 hektar lahan tersebar di Kalimantan dan Jawa itu akan menanam sebanyak 7.000 hektar sawit dan 14.500 hektar karet.
"Untuk tahun ini saja kami perkirakan butuh investasi sekitar Rp 179 miliar. Dananya sebagian dari hasil IPO dan kalau kurang bisa kita tambah dari kas internal," kata Direktur Keuangan Bambang Ibrahim usai listing di BEI, Sudirman CBD, Jakarta, Senin (30/5/2011).
Untuk satu hektar penanaman lahan sawit, perseroan membutuhkan dana sekitar Rp 44 juta, dengan total lahan siap ditanaman sebanyak 7.000 hektar, maka total biaya yang dibutuhkan sebanyak Rp 308 miliar.
Tahun ini, emiten berkode JAWA itu akan menanam sawit di lahan seluas 1.000 hektar, sedangkan tahun berikutnya sebanyak 3.500 hektar dan pada tahun 2013 sekitar 2.500 hektar.
Sementara untuk setiap hektar penanaman karet, perseroan membutuhkan dana sebanyak Rp 64 juta. Apabila lahan yang siap ditanam jumlahnya 14.500 hektar, maka setidaknya Jaya Agra membutuhkan dana sebanyak Rp 928 miliar.
Perseroan baru akan menanam karet di lahan tersebut tahun 2012 mendatang, yaitu dimulai dengan 4.500 hektar. Sedangkan pada tahun 2013 penanam karet dilakukan seluas 6.500 hektar dan sisanya 3.500 hektar di tahun 2014.
Ia mengatakan, perseroan juga akan membangun satu pabrik pengolahan sawit dan tiga pabrik pengolahan karet. Nilainya sekitar Rp 100 miliar untuk pabrik sawit, dan Rp 30 miliar untuk tiga pabrik karet. Dananya akan diambil dari hasil IPO.
"Pabrik CPO (crude palm oil) diperkirakan akan memaka waktu 1,5 tahun dimulai dari tahun ini. Sementara karet butuh enam bulan," ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar