Multiguna
Selama ini potongan-potongan bambu limbah dari kerajinan mebel dan penganyaman gedhed, hanya jadi bahan bakar. Padahal, limbah bambu tersebut punyai nilai ekonomi yang menggiurkan, bila diolah menjadi arang.
Sebuah
kelompok kegiatan bernama Omah Areng dusun Kamal Kulon Margomulyo
Sayegan Sleman, tergerak mempelopori pengolahan limbah bambu menjadi
arang ajaib. Kelompok yang berdiri pada bulan Mei 2009 itu, mampu
menangkap peluang arang bambu menjadi bisnis yang berprospek cerah.
Limbah
bambu yang dianggap tidak memiliki nilai ekonomi, disulap menjadi
barang unik sekaligus menarikd an memiliki banyak kegunaan. Arang bambu
bisa menetralkan bau ruangan, termasuk kamar mandi.
Menghilangkan bau apek pada lemari pakaian, menetralisir bau pada kulkas, menambah kandugnan mineral paa air, membuat pulen nasi, menyerap bau rokok di dalam ruangan serta mengurangi radiasi pada alat-alat elektronik seperti komputer dan televisi.
“Semua
manfaat arang bambu sudah teruji secara ilmiah pada uji laboratorium
universitas Gajah Mada,” ungkap Hidayat (30), sekretaris Omah Areng.
Menurut
Hidayat, dengan hasil laborat yang menunjukkan arang bambu punya banyak
manfaat. Hal tersebut membuat kelompok kegiatannya untuk berani dalam
memproduksi serta memasarkan produk berbahan baku limbah kerajinan
tersebut.
Apalagi
sudah terbukti, arang bambu memiliki kemampuan untuk menjernihkan
minyak goreng yang sudah dipakai beberapa kali. Caranya, arang bambu
dimasukkan dalam minyak yang akan digunakan untuk menggoreng. Maka
minyak akan tahan lama beningnya dan tidak akan buthek.
Membuat
arang bambu, pada prinsipnya sama seperti membuat arang kayu. Sedikit
pembedanya pada cara agar arang yang dihasilkan mempunyai multiguna.
Ada
dua bentuk arang bambu : keping dan bumbung. Untuk bentuk arang keping
yang diproduksi Omah Areng, ukuran panjangnya 10 cm, lebar 5 cm.
Sedangkan bentuk bumbung, panjang 10 cm dan berdiameter 7 cm.
Bambu
yang sudah dipotong sesuai ukuran, dibersihkan. Setelah itu dimasukkan
oven atau tungku pembakaran. Oven terbuat dari drum.
“”Sementara
ini kita baru punya dua tungku oven. Jadi untuk jenis keping bisa
dipenuhi dengan kapasitas sebesar dua ribu. Sedangkan untuk jenis
bumbung sekitar 700 batang,” kata Hidyaat yang mengaku lulusan STM 2
Yogyakarta.
Proses
pembakaran sangat menentukan bagus dan tidaknya hasil. Dalam proses ini
api dijaga betul derajat kepanasannya. Jangan sampai padam sebelum
proses pembakaran sempurna.
Menurut
Hidayat, arang yang bagus itu jika dalam proses pembakaran bisa
mencapai kepanasan minimal 150 derajat celcius. Jika bisa melebihi
angkat itu tentunya untuk arang akan lebih bagus lagi.
Untuk
menjaga stabilnya api, setiap setengah jam dilakukan kontrol dengan
termometer. Proses pembakaran untuk mencapai angka 150 derajat
membutuhkan waktu sekitar 10 jam.
0 komentar:
Posting Komentar