Kulit pisang, selama ini identik dengan sampah. Atau, hanya difungsikan sebagai makanan ternak. Namun, di tangan Kulaila dan Ana Listyana, siswi
kelas 11 IPA 3 SMAN 4 Bojonegoro ini, kulit pisang ini mampu disulapnya menjadi bahan dasar makanan alternatif.
Ide cerdas ini pun menghantarkannya menjadi juara III Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) se Bojonegoro tingkat SMA dan SMK beberapa waktu lalu.
Gagasan memungsikan kulit pisang ini bermula dari seringnya dua siswi ini melihat tumpukan kulit pisang di sekolahan. Kulit pisang itu menjadi sampah dan tidak bisa difungsikan. "Karena pisangnya sudah digoreng," kata Kulaila saat ditanya awal penelitian yang dilakukannya itu.
Saat itu, lanjut dia, dirinya bersama Ana melihat kulit pisang tersebut masih mengandung banyak vitamin dan gizi. Jika tidak difungsikan, sayang sekali kalau sampai dibuang.
Kemudian, keduanya pun berdiskusi dengan guru dan teman sekolahnya untuk menjadikan kulit pisang itu sebagai obyek penelitian yang akan diikutkan dalam LKIR tahun ini. "Saat itu yang terpikir adalah bagaimana mengolah kulit pisang itu menjadi makanan yang mempunyai gizi tinggi," imbuhnya
Ana Listyana menjelaskan, sebagai langkah awal, dirinya mengambil kulit pisang di belakang kantin. Ulah Ana itu membuat kaget ibu penjual makanan di kantin. "Ya, kaget juga wong sampah kok diminta," terangnya.
Namun, Kulaila dan Ana tidak mempedulikan rasa heran teman dan ibu kantinnya. Setelah melalui berbagai uji coba, akhirnya keduanya menemukan krupuk berbahan dasar kulit pisang dan tepung dari kulit pisang. "Nggak tahunya bisa jadi juara meski hanya juara tiga namjun secara umum kami cukup puas," imbuhnya
Ana kemudian menceritakan bagaimana cara membuat keripik dari kulit pisang. Awalnya, kulit pisang yang telah diberihkan tersebut direndam dalam air kapur selama sepuluh menit. Setelah itu, kulit pisang tersebut dikukus selama lebih kurang dua puluh menit. "Setelah itu dikeringkan dengan cara dijemur dan digoreng sehingga siap untuk disajikan," imbuhnya.
Kulit pisang ini juga bisa dibuat untuk tepung. Bedanya, setelah dikeringkan kulit pisang tersebut diselep. Hasilnya? Selain aromanya pisang, tepung tersebut ternyata cukup bagus untuk membuat berbagai jenis makanan," paparnya.
Makanan ringan dan tepung buatan kedua siswa ini rencananya akan diujikan kandungan gizinya. Menurut Sri Wahyuni dan Rokhaniah, guru pembimbing keduanya, berencana memeriksakan hasil penelitian itu ke laboratorium. "Kita pingin tahu seberapa besar kandungan gizinya agar memenuhi syarat untuk dibuat secara massal," tutur Sri. (Jawa Pos)
kelas 11 IPA 3 SMAN 4 Bojonegoro ini, kulit pisang ini mampu disulapnya menjadi bahan dasar makanan alternatif.
Ide cerdas ini pun menghantarkannya menjadi juara III Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) se Bojonegoro tingkat SMA dan SMK beberapa waktu lalu.
Gagasan memungsikan kulit pisang ini bermula dari seringnya dua siswi ini melihat tumpukan kulit pisang di sekolahan. Kulit pisang itu menjadi sampah dan tidak bisa difungsikan. "Karena pisangnya sudah digoreng," kata Kulaila saat ditanya awal penelitian yang dilakukannya itu.
Saat itu, lanjut dia, dirinya bersama Ana melihat kulit pisang tersebut masih mengandung banyak vitamin dan gizi. Jika tidak difungsikan, sayang sekali kalau sampai dibuang.
Kemudian, keduanya pun berdiskusi dengan guru dan teman sekolahnya untuk menjadikan kulit pisang itu sebagai obyek penelitian yang akan diikutkan dalam LKIR tahun ini. "Saat itu yang terpikir adalah bagaimana mengolah kulit pisang itu menjadi makanan yang mempunyai gizi tinggi," imbuhnya
Ana Listyana menjelaskan, sebagai langkah awal, dirinya mengambil kulit pisang di belakang kantin. Ulah Ana itu membuat kaget ibu penjual makanan di kantin. "Ya, kaget juga wong sampah kok diminta," terangnya.
Namun, Kulaila dan Ana tidak mempedulikan rasa heran teman dan ibu kantinnya. Setelah melalui berbagai uji coba, akhirnya keduanya menemukan krupuk berbahan dasar kulit pisang dan tepung dari kulit pisang. "Nggak tahunya bisa jadi juara meski hanya juara tiga namjun secara umum kami cukup puas," imbuhnya
Ana kemudian menceritakan bagaimana cara membuat keripik dari kulit pisang. Awalnya, kulit pisang yang telah diberihkan tersebut direndam dalam air kapur selama sepuluh menit. Setelah itu, kulit pisang tersebut dikukus selama lebih kurang dua puluh menit. "Setelah itu dikeringkan dengan cara dijemur dan digoreng sehingga siap untuk disajikan," imbuhnya.
Kulit pisang ini juga bisa dibuat untuk tepung. Bedanya, setelah dikeringkan kulit pisang tersebut diselep. Hasilnya? Selain aromanya pisang, tepung tersebut ternyata cukup bagus untuk membuat berbagai jenis makanan," paparnya.
Makanan ringan dan tepung buatan kedua siswa ini rencananya akan diujikan kandungan gizinya. Menurut Sri Wahyuni dan Rokhaniah, guru pembimbing keduanya, berencana memeriksakan hasil penelitian itu ke laboratorium. "Kita pingin tahu seberapa besar kandungan gizinya agar memenuhi syarat untuk dibuat secara massal," tutur Sri. (Jawa Pos)