Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Maret 13, 2013

Arang Bambu, Peluang bisnis dengan Harga Jual yang luar biasa

Maret 13, 2013
Multiguna

Selama ini potongan-potongan bambu limbah dari kerajinan mebel dan penganyaman gedhed, hanya jadi bahan bakar. Padahal, limbah bambu tersebut punyai nilai ekonomi yang menggiurkan, bila diolah menjadi arang.
Sebuah kelompok kegiatan bernama Omah Areng dusun Kamal Kulon Margomulyo Sayegan Sleman, tergerak mempelopori pengolahan limbah bambu menjadi arang ajaib. Kelompok yang berdiri pada bulan Mei 2009 itu, mampu menangkap peluang arang bambu menjadi bisnis yang berprospek cerah.
Limbah bambu yang dianggap tidak memiliki nilai ekonomi, disulap menjadi barang unik sekaligus menarikd an memiliki banyak kegunaan. Arang bambu bisa menetralkan bau ruangan, termasuk kamar mandi.
Menghilangkan bau apek pada lemari pakaian, menetralisir bau pada kulkas, menambah kandugnan mineral paa air, membuat pulen nasi, menyerap bau rokok di dalam ruangan serta mengurangi radiasi pada alat-alat elektronik seperti komputer dan televisi.
“Semua manfaat arang bambu sudah teruji secara ilmiah pada uji laboratorium universitas Gajah Mada,” ungkap Hidayat (30), sekretaris Omah Areng.
Menurut Hidayat, dengan hasil laborat yang menunjukkan arang bambu punya banyak manfaat. Hal tersebut membuat kelompok kegiatannya untuk berani dalam memproduksi serta memasarkan produk berbahan baku limbah kerajinan tersebut.
Apalagi sudah terbukti, arang bambu memiliki kemampuan untuk menjernihkan minyak goreng yang sudah dipakai beberapa kali. Caranya, arang bambu dimasukkan dalam minyak yang akan digunakan untuk menggoreng. Maka minyak akan tahan lama beningnya dan tidak akan buthek.
Membuat arang bambu, pada prinsipnya sama seperti membuat arang kayu. Sedikit pembedanya pada cara agar arang yang dihasilkan mempunyai multiguna.
Ada dua bentuk arang bambu : keping dan bumbung. Untuk bentuk arang keping yang diproduksi Omah Areng, ukuran panjangnya 10 cm, lebar 5 cm. Sedangkan bentuk bumbung, panjang 10 cm dan berdiameter 7 cm.
Bambu yang sudah dipotong sesuai ukuran, dibersihkan. Setelah itu dimasukkan oven atau tungku pembakaran. Oven terbuat dari drum.
“”Sementara ini kita baru punya dua tungku oven. Jadi untuk jenis keping bisa dipenuhi dengan kapasitas sebesar dua ribu. Sedangkan untuk jenis bumbung sekitar 700 batang,” kata Hidyaat yang mengaku lulusan STM 2 Yogyakarta.
Proses pembakaran sangat menentukan bagus dan tidaknya hasil. Dalam proses ini api dijaga betul derajat kepanasannya. Jangan sampai padam sebelum proses pembakaran sempurna.
Menurut Hidayat, arang yang bagus itu jika dalam proses pembakaran bisa mencapai kepanasan minimal 150 derajat celcius. Jika bisa melebihi angkat itu tentunya untuk arang akan lebih bagus lagi.
Untuk menjaga stabilnya api, setiap setengah jam dilakukan kontrol dengan termometer. Proses pembakaran untuk mencapai angka 150 derajat membutuhkan waktu sekitar 10 jam.

0 komentar: